Kamis, 17 Maret 2011

TANGGAPAN PT PERTAMINA (PERSERO) FUEL RETAIL MARKETING REGION II

Pers Release PT PERTAMINA (PERSERO)
Fuel Retail Marketing Region II
Maret 2011

TANGGAPAN PT PERTAMINA (PERSERO)
FUEL RETAIL MARKETING REGION II
“TABUNG GAS MELEDAK, TIGA BALITA TEWAS TERPANGGANG”

PT PERTAMINA (PERSERO) Fuel Retail Marketing Region II Sumbagsel telah menjadi sebuah entitas bisnis di bidang migas yang professional, dinamis, dan progersif, serta terus mengembangkan diri dalam memaksimalkan kepercayaan pemerintah untuk mengemban tugas negara. Usia Pertamina yang lebih dari 50 tahun telah menjadikan Pertamina sebagai sebuah Perusahaan yang tidak hanya dewasa namun juga matang dan berpengalaman di bidangnya. Pendistribusian Prosuk BBM, Non BBM, dan Gas telah menjadi komitmen Pertamina dalam menjalankan tugasnya dengan penuh konsentrasi dengan tujuan menjadi Perusahaan tuan rumah di negeri sendiri sekaligus menjadi perusahaan migas yang berkelas dunia “World Class Company”.

Menanggapi pemberitaan di beberapa Media yang berdomisili di wilayah Propinsi Jambi yang bertemakan “Tabung Gas Meledak, Tiga Balita Tewas Terpanggang”. Perlu kami sampaikan bahwa hal tersebut adalah tidak benar. Pertamina sampai saat ini masih menunggu kepastian penyelidikan Kepolisian dan melakukan investigasi terhadap kejadian tersebut.

Pertamina turut merasa prihatin dan berdukacita sedalam-dalamnya atas musibah yang dialami oleh keluarga Bapak Syamsul dan Ibu Maspira di Dusun Karyamaju, Desa Pematangrahim, Kec. Mendaharaulu, Kab, Tanjung Jabung Timur, Jambi. Segera setelah informasi tentang kebakaran tersebut diterima, Pertamina langsung ke lokasi kejadian untuk melakukan pengecekan dan menggalang informasi untuk keperluan investigasi

Untuk itu kiranya perlu kami sampaikan beberapa hal sebagai klarifikasi dan konfirmasi informasi kepada media sekaligus memohon bantuan dan kerja sama dari media Saudara untuk dapat menyampaikan kepada masyarakat sehingga tidak terjadi salah faham / miss persepsi di masyarakat khususnya masyarakat di Propinsi Bangka Belitung.

Berikut beberapa point penting yang dapat kami sampaikan kepada Saudara untuk melengkapi informasi dalam penulisan berita mengenai hal tersebut sekaligus sebagai klarifikasi resmi dari Pertamina Fuel Retail Marketing Region II, sebagai berikut :
1. Pada hari musibah itu terjadi, Bapak Syamsul dan Ibu Maspira pergi bekerja dan meninggalkan anak-anak mereka di dalam rumah.
2. Saat Bapak Syamsul dan Ibu Maspira meninggalkan rumah, kompor gas Elpiji 12 kg tidak dalam keadaan menyala dan tidak terjadi aktivitas yang menggunakan api.
3. Berdasarkan pengamatan di lokasi kejadian pasca kebakaran, tabung Elpiji 12 kg di dalam rumah tersebut masih dalam kondisi utuh, tidak meledak/hancur. Hanya pada permukaan luar melekat jelaga hitam akibat kebakaran yang terjadi.
4. Sampai saat ini pihak Laboratorium Forensik (labfor) Kepolisian Jambi masih melakukan penyelidikan atas kejadian tersebut dan telah membawa barang bukti berupa mesin genset. Sedangkan tabung Elpiji 12 kg tetap ditinggalkan di TKP dan tidak termasuk dalam barang bukti.
5. Berdasarkan penggalian informasi di lapangan dari masyarakat sekitar, masyarakat mengatakan bahwa setelah kebakaran terjadi baru terdengar suara ledakan yang diasumsikan sebagai suara ledakan akibat gas LPG dari tabung LPG di dalam rumah.

Sehingga dengan melihat informasi dan kronologis tersebut dapat kami sampaikan bahwa informasi penyebab kebakaran yang merenggut nyawa tersebut adalah LPG Meledak tidak benar, dengan justifikasi sebagai berikut :
1. Kebakaran terjadi lebih dahulu kemudian disusul suara ledakan yang diduga berasal dari gas LPG. Gas LPG yang terlepas ke udara dalam jumlah cukup banyak tentunya apabila bersinggungan dengan api akan menimbulkan suara seperti ledakan, namun bukan dari tabung LPG yang meledak. Tabung LPG telah dilengkapi dengan safety valve yang secara otomatis terbuka apabila tabung LPG mendapatkan tekanan berlebih baik akibat panas maupun tekanan berat.
2. Barang bukti berupa Genset yang dibawa pihak Kepolisian diduga sebagai penyebab awal terjadinya kebakaran.
3. Pertamina masih menunggu hasil penyidikan dan penelitian Kepolisian untuk bersama-sama menyimpulkan sebab utama terjadinya kebakaran tersebut.

Pertamina menghimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan waspada terhadap lingkungan sekitar terutama tempat tinggal pribadi apabila hendak bepergian maupun meninggalkan rumah dalam keadaan kosong maupun terdapat anggota keluarga yang menunggu di rumah.(vega ini pointernya ditambahin kalimatnya yang baguis ya, gue intinya aja)
1. Pastikan sumber api atau listrik yang berpotensi menyebabkan kebakaran telah dimatikan terlebih dahulu.
2. Berikan pengetahuan kepada anggota keluarga untuk berhati-hati dan waspada akan bahaya kebakaran.
3. Titipkan anggota keluarga yang masih anak-anak kepada tetangga terdekat agar dapat dipantau dan jangan meninggalkan anak-anak terkunci di dalam rumah.
4. Pertamina telah melakukan quality control yang sangat ketat atas tabung-tabung Elpiji sebelum didistribusikan ke masyarakat. Tabung-tabung tersebut satu-persatu (bukan dengan metode sampling) telah diuji ketahanannya terhadap tekanan, dan diberlakukan leakage test (tes kebocoran). Tabung dengan kebocoran sekecil apapun tidak akan didistribusikan ke konsumen.
5. Perawatan tabung LPG, selang, dan kompor penting.
6. Sediakan perlengkapan darurat untuk menanggulangi bahaya kebakaran yang berasal dari kompor,selang,dan tabung LPG dengan membuat ventilasi di bawah dan menyediakan kain / karung basah di dekatnya.


Kami juga mengharapkan demi kelengkapan informasi dan menjunjung semangat “Cover Both Side” dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, kami harapkan Media Saudara maupun Insan Media/Wartawan Saudara dapat mengkonfirmasi maupun meminta klarifikasi dari kami apabila mendapatkan informasi adanya kelangkaan bbm di wilayah Saudara sebagai pelengkap informasi yang akan disampaikan kepada masyarakat.

Demikian kami sampaikan dan besar harapan kami bahwa release ini dapat menjadi acuan dan informasi untuk dimuat sebagai tanggapan kami atas pemberitaan yang dimuat. Terima kasih.

PT PERTAMINA (PERSERO)
Fuel Retail Marketing Region II Sumbagsel
Asisten Manajer External Relation


Roberth MV
###
PT Pertamina (Persero) adalah badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang penambangan minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia. Saat ini, Pertamina berkomitmen mendorong proses transformasi internal dan pengembangan yang berkelanjutan guna mencapai standar internasional dalam pelaksanaan operasional dan tatakelola lingkungan yang lebih baik, serta peningkatan kinerja perusahaan sebagai sasaran bersama. Sebagai perusahaan migas nasional, Pertamina berkomitmen untuk mewujudkan keseimbangan antara pencapaian keuntungan perusahaan dengan kualitas pelayanan publik. Dengan 52 tahun pengalaman menghadapi tantangan di lingkungan geologi Indonesia, Pertamina merupakan perintis pengembangan usaha gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG). Lingkup usaha Pertamina termasuk dalam melakukan eksplorasi dan produksi migas; pengolahan kilang minyak, manufaktur dan pemasaran produk-produk energi dan petrokimia; pengembangan BBM nabati, tenaga panas bumi dan sumber-sumber energi alternatif lain. Kegiatan operasi dan fasilitas infrastruktur Pertamina tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Pertamina melayani kebutuhan energi bagi lebih dari 220 juta rakyat Indonesia.

Penyaluran BBM Di Bangka Normal (Pertamina Prioritaskan Kapal Penumpang)

Pers Release PT PERTAMINA (PERSERO)
Fuel Retail Marketing Region II
Maret 2011

Penyaluran BBM Di Bangka Normal
(Pertamina Prioritaskan Kapal Penumpang)

PT PERTAMINA (PERSERO) Fuel Retail Marketing Region II Sumbagsel telah menjadi sebuah entitas bisnis di bidang migas yang professional, dinamis, dan progersif, serta terus mengembangkan diri dalam memaksimalkan kepercayaan pemerintah untuk mengemban tugas negara mendistribusikan BBM di wilayah tanah air. Usia Pertamina yang lebih dari 50 tahun telah menjadikan Pertamina sebagai sebuah Perusahaan yang tidak hanya dewasa namun juga matang dan berpengalaman di bidangnya. Pendistribusian BBM baik BBM Bersubsidi maupun BBM Non Subsidi telah menjadi komitmen Pertamina dalam menjalankan tugasnya dengan penuh konsentrasi dengan tujuan menjadi Perusahaan tuan rumah di negeri sendiri sekaligus menjadi perusahaan migas yang berkelas dunia “World Class Company”.

Menanggapi pemberitaan di Media Saudara di Radio El Shinta FM via telephon dengan pendengar dikatakan “Kapal tidak dapat berangkat ke Jakarta dari Bangka karena tidak mendapatkan BBM”. Perlu kami sampaikan bahwa hal tersebut adalah tidak benar. Pertamina tetap melayani konsumsi BBM untuk Kapal Penumpang secara normal dan tidak ada pengurangan.

Untuk itu kiranya perlu kami sampaikan beberapa hal sebagai klarifikasi dan konfirmasi informasi kepada media sekaligus memohon bantuan dan kerja sama dari media Saudara untuk dapat menyampaikan kepada masyarakat sehingga tidak terjadi salah faham / miss persepsi di masyarakat khususnya masyarakat di Propinsi Bangka Belitung.

Berikut beberapa point penting yang dapat kami sampaikan kepada Saudara untuk melengkapi informasi dalam penulisan berita mengenai hal tersebut sekaligus sebagai klarifikasi resmi dari Pertamina Fuel Retail Marketing Region II,

Pertamina Layani Seluruh Sektor Transportasi di Propinsi Bangka Belitung.
Pertamina Fuel Retail Marketing Region II Sumbagsel memiliki sarana dan fasilitas operasional atau biasa kita kenal dengan Depot/Terminal BBM Pertamina di wilayah Bangka Belitung. Terminal BBM ini melingkupi terminal BBM Pangkal Balam yang bertugas mendistribusikan BBM untuk keperluan Transportasi darat dan laut baik BBM Bersubsidi maupun BBM Non Subsidi, dan Terminal BBM untuk Transportasi udara yang biasa dikenal dengan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU).

Kondisi Alam dan Geografis Bangka Belitung.
Kondisi geografis dan kondisi alam di wilayah Bangka Belitung memang memerlukan penanganan dan perlakuan khusus dalam rangka menjaga kehandalan ketersediaan dan pelayanan terutama dari sisi Pertamina yang diberi tugas oleh pemerintah untuk mendistribusikan BBM di wilayah Bangka Belitung.
Kondisi alur laut dan pendangkalan arus menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kecepatan dan ketepatan Terminal BBM Pertamina dalam menyediakan stock BBM di terminal BBM Pangkal Balam. Kondisi pendangkalan ini menyebabkan kapal pengangkut BBM yang merapat ke dermaga terminal BBM tidak dapat berkapasitas besar karena beresiko kandas.
Faktor cuaca yang berimbas pada kecepatan angin dan ketinggian gelombang laut juga mengambil peran penting yang harus diperhatikan oleh Pertamina saat melakukan pendistribusian BBM ke terminal BBM Pangkal Balam. Tentunya apabila Badan Metrologi dan Geofisika (BMG) menyatakan bahwa kondisi laut dan cuaca sedang tidak aman, maka pengangkutan BBM juga tidak dapat dilaksanakan.

Pertamina Prioritaskan Suplai BBM Kepada Pelayanan Umum
Walaupun dihadapkan dengan kondisi alam dan cuaca yang sangat berubah-ubah, Pertamina tetap focus dan semaksimal mungkin menerapkan berbagai strategi dan alternative operasi untuk menjaga ketersediaan suplai BBM di Bangka Belitung. Khusus untuk pelayanan umum atau pelayanan yang digunakan oleh masyarakat, Pertamina memberikan perhatian khusus maupun prioritas pertama terhadap pelayanan umum tersebut. Pelayanan umum ini menjadi prioritas Pertamina karena untuk pelayanan umum, Pertamina menyediakan BBM Bersubsidi. Pelayanan umum ini meliputi Fasilitas Umum, Penumpang Umum, dan Transportasi Umum seperti yang terdapat di Pulau Bangka yang didominasi oleh Transportasi Air atau kapal penumpang (roro).
Terminal BBM Pertamina Pangkal Balam tidak hanya beroperasi selama 8-9 jam sehari dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, namun selama 24 jam sehari. Hal ini dikarenakan kondisi pasang surut perairan yang juga berpengaruh pada waktu keberangkatan kapal-kapal penumpang yang bertolak dari Bangka menuju berbagai tujuan. Kondisi air pasang yang kondusif untuk keberangkatan kapal penumpang hanya terjadi pada malam hari atau dini hari antara pukul 24.00 sampai dengan pukul 02.00. Untuk melayani pengisian BBM kapal, Terminal BBM Pertamina Pangkal Balam tetap beroperasi pada pukul 01.00 dinihari sebelum kapal kemudian berangkat.
Untuk operasional kapal penumpang tersebut Pertamina menempatkannya sebagai prioritas pertama. Pertamina juga tidak melakukan pengurangan suplai untuk Angkutan Penumpang Umum ini sehingga menyebabkan kapal tidak dapat berangkat seperti yang diberitakan pada media. Dapat kami sampaikan realisasi 3(tiga) hari terakhir dalam rangka pelayanan Pertamina kepada Angkutan Penumpang Umum (Kapal Penumpang Umum / RoRo) melalui Termina BBM Pangkal Balam adalah sebagai berikut :

Tanggal Nama Kapal Quantity (KL)
12/03/2011 KM Express Bahari 8c 4,7
KM BJL-1 10
KM Sahabat 21
KMP. Srikandi 17
13/03/2011 KM Express Bahari 8c 4,7
14/03/2011 KM express Bahari 8c 4,7
KM Sahabat 21
15/03/2011 -
16/03/2011 KM Express Bahari 8c 4,7
KM Tristar 15
KMP. Srikandi 17
*) Dalam KL = Kilo Liter
Catatan :
• Hanya ada 1(satu) kapal yang hendak mengisi BBM yaitu Kapal KM BJL1 (sejenis kapal penumpang/roro) sejumlah 10 KL pada tanggal 15.03.2011 namun Tidak Jadi.
• Berdasarkan data diatas, dapat dikatakan bahwa seluruh permintaan BBM untuk pelayanan umum dilayani oleh Pertamina Terminal BBM Pangkal Balam.

Pemberitaan kapal tidak bisa berangkat ke Jakarta adalah KM BJL1 yang tidak jadi mengisi BBMnya di Pertamina dapat kami sampaikan kronologisnya sebagai berikut :
1. Kapal BJL1 menghubungi Terminal BBM Pertamina Pangkal Balam untuk mengisi BBM sejumlah 10 KL agar dapat berangkat kembali ke Jakarta.
2. Terminal BBM Pertamina Pangkal Balam bersedia melayani dan telah dijadwalkan untuk melakukan pengisian BBM ke KM BJL1 pada pukul 01.00 dini hari sebelum kapal tersebut berangkat.
3. Tanpa sebab yang jelas, KM BJL1 kemudian tidak jadi melakukan pengisian di Agen Bunker Pertamina yang telah disediakan untuk melakukan pengisian BBM.
4. Kapal KM BJL1 kemudian berangkat menuju Jakarta dengan menggunakan BBM secara swadaya / mencari sendiri BBM yang bukan dari Pertamina.

Sehingga dengan melihat kronologis tersebut dapat kami sampaikan bahwa informasi mengenai kapal yang tidak bisa berangkat ke Jakarta tersebut adalah tidak benar, dan justru terindikasi kapal tersebut menggunakan BBM illegal untuk operasionalnya dengan justifikasi sebagai berikut :
1. Tidak ada perusahaan lain yang menyediakan pembelian BBM Bersubsidi untuk operasional kapal Penumpang selain Pertamina.
2. Pembelian BBM Bersubsidi hanya dapat dilakukan melalui Pertamina berdasarkan penunjukkan dan penugasan negara.
3. Kapal KM BJL1 tetap berangkat ke Jakarta dan tidak tertahan di Bangka akibat tidak mendapatkan BBM. Sehingga terindikasi bahwa BBM yang dipergunakan adalah BBM yang tidak resmi dari Pertamina namun berasal dari spekulan bbm jenis solar yang menjual bbm solar secara illegal.

Dengan demikian kembali kami sampaikan bahwa “PERTAMINA Fuel Retail Marketing Region II tetap Melakukan Penyaluran BBM Di Bangka Secara Normal” sehingga masyarakat tidak perlu cemas dan was-was terhadap isu kelangkaan BBM yang menyebabkan kapal penumpang tidak dapat beroperasi adalah tidak benar. Kami juga mengharapkan demi kelengkapan informasi dan menjunjung semangat “Cover Both Side” dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, kami harapkan Media Saudara maupun Insan Media/Wartawan Saudara dapat mengkonfirmasi maupun meminta klarifikasi dari kami apabila mendapatkan informasi adanya kelangkaan bbm di wilayah Saudara sebagai pelengkap informasi yang akan disampaikan kepada masyarakat.

Demikian kami sampaikan dan besar harapan kami bahwa release ini dapat menjadi acuan dan informasi untuk dimuat sebagai tanggapan kami atas pemberitaan yang dimuat. Terima kasih.

PT PERTAMINA (PERSERO)
Fuel Retail Marketing Region II Sumbagsel
Asisten Manajer External Relation


Roberth MV
###
PT Pertamina (Persero) adalah badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang penambangan minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia. Saat ini, Pertamina berkomitmen mendorong proses transformasi internal dan pengembangan yang berkelanjutan guna mencapai standar internasional dalam pelaksanaan operasional dan tatakelola lingkungan yang lebih baik, serta peningkatan kinerja perusahaan sebagai sasaran bersama. Sebagai perusahaan migas nasional, Pertamina berkomitmen untuk mewujudkan keseimbangan antara pencapaian keuntungan perusahaan dengan kualitas pelayanan publik. Dengan 52 tahun pengalaman menghadapi tantangan di lingkungan geologi Indonesia, Pertamina merupakan perintis pengembangan usaha gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG). Lingkup usaha Pertamina termasuk dalam melakukan eksplorasi dan produksi migas; pengolahan kilang minyak, manufaktur dan pemasaran produk-produk energi dan petrokimia; pengembangan BBM nabati, tenaga panas bumi dan sumber-sumber energi alternatif lain. Kegiatan operasi dan fasilitas infrastruktur Pertamina tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Pertamina melayani kebutuhan energi bagi lebih dari 220 juta rakyat Indonesia.

Selasa, 15 Maret 2011

Pertamina Fuel Retail Marketing Region II Amankan Suplai BBM di Sumatera Bagian Selatan

Pers Release PT PERTAMINA (PERSERO)
Fuel Retail Marketing Region II
Maret 2011

Pertamina Fuel Retail Marketing Region II
Amankan Suplai BBM di Sumatera Bagian Selatan

PT PERTAMINA (PERSERO) Fuel Retail Marketing Region II Sumbagsel telah berkomitmen untuk menjadikan tahun 2011 sebagai lembaran baru dalam peningkatan kualitas dan kehandalan dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama dari sisi penyaluran BBM. Pertamina tidak hanya berbenah dari sisi sarfas pendistribusian bbm secara fisik, namun juga berbenah dari sisi quality dan humanity. Selain meningkatkan performa depot bbm dengan kehandalan sarfas (hardware), juga ditambah dengan efisiensi operasional dan kehandalan sdm yang mumpuni untuk dapat beradaptasi dengan cepat dan cermat dalam mengambil keputusan dalam kondisi mendesak dan tepat memberikan solusi.

Realisasi BBM Bersubsidi Tahun 2010 di Sumbagsel Over Kuota
Sejenak melihat kembali ke Tahun 2010, Pertamina Fuel Retail Marketing Region II telah bekerja semaksimal mungkin dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dalam rangka mendistribusikan BBM Bersubsidi untuk kendaraan bermotor di seluruh SPBU yang ada di wilayah Sumatera Bagian Selatan. Pelayanan pendistribusian ini termasuk saat konsumsi BBM melonjak drastis dimasa liburan sekolah, bulan suci Ramadhan, dan hari-hari besar lainnya yang bertepatan dengan akhir minggu yang dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat untuk berlibur maupun bepergian dan menambah konsumsi BBM diatas normal. Selain konsumsi normatif dari masyarakat, tingginya konsumsi bbm bersubsidi ini juga dipengaruhi oleh perilaku ‘Panic Buying” dan terutama pelaku “Spekulan” bbm yang memanfaatkan kondisi panic buying di masyarakat serta pendistribusian bbm yang masih salah sasaran maupun lemah dalam regulasi dan tata niaganya.

Kuota BBM bersubsidi Tahun 2010 yang disalurkan oleh Pertamina Fuel Retail Marketing Region II untuk 5(lima) Propinsi di wilayah Sumatera Bagian Selatan meliputi Propinsi Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu, dan Bangka Belitung secara keseluruhan telah melebihi dari kuota yang telah ditentukan di awal tahun. Sehingga dapat dikatakan bahwa realisasi penyaluran bbm bersubsidi di wilayah Sumatera bagian Selatan telah Over Kuota.
Kondisi ini menyebabkan Pertamina mau tidak mau harus mengajukan justifikasi dan permohonan untuk merevisi kebijakan Pemerintah dalam menentukan jumlah kuota bbm bersubsidi yang disalurkan khususnya di wilayah Sumatera Bagian Selatan agar tetap dapat mencukupi kebutuhan dan konsumsi BBM bersubsidi di wilayah kerja Pertamina Fuel Retail Marketing Region II.
Seperti kita ketahui bahwa BBM sangat vital ketersediaan bagi masyarakat, sebagai penggerak ekonomi, maupun sebagai sarana untuk kegiatan sehari-hari. Sehingga tidak mungkin untuk ditiadakan suplainya karena kuota telah habis.

*) Kuota VS Realisasi BBM Bersubsidi Tahun 2010 di wilayah Sumbagsel :
Produk / Kuota Realisasi Kuota Realisasi
Propinsi Premium 2010 Premium 2010 Solar 2010 Solar 2010
SumSel 589.804 KL 650.029 KL 393.350 KL 468.305 KL
Lampung 585.154 KL 631.371 KL 366.880 KL 432.634 KL
Jambi 313.126 KL 346.755 KL 201.998 KL 238.554 KL
BaBel 189.641 KL 220.127 KL 156.049 KL 173.457 KL
Bengkulu 164.854 KL 175.067 KL 57.294 KL 65.027 KL

Tentunya di Tahun 2011 ini, Pertamina menjadikan pengalaman kondisi ketersediaan dan pendistribusian bbm bersubsidi di tahun 2010 yang lalu sebagai cerminan dan landasan dalam menyikapi pendistribusian BBM Bersubsidi di tahun 2011 berdasarkan kuota yang telah ditentukan oleh Pemerintah Pusat melalui persetujuan DPR-RI dan Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas). Sehingga dapat dikatakan bahwa Kuota BBM Bersubsidi Tahun 2011 tentunya mengalami peningkatan dibandingkan dengan Tahun 2010 dan hal tersebut dapat kami gambarkan pada penjelasan berikut ini.

*) Kuota BBM Bersubsidi Tahun 2011 Pertamina Fuel Retail Marketing Region II
No Propinsi Kuota Premium 2011 Kuota Solar 2011
1 Sumatera Selatan 679.652 KL 532.768 KL
2 Lampung 655.794 KL 444.361 KL
3 Jambi 357.066 KL 238.488 KL
4 Bangka Belitung 230.232 KL 192.631 KL
5 Bengkulu 183.417 KL 71.343 KL
Kuota BBM Bersubsidi Tahun 2011 tentunya mengalami penambahan dan lebih tinggi dari realisasi tahun 2010 yang cukup tinggi jumlahnya apabila dibandingkan dengan Kuota BBM Bersubsidi di tahun 2010.

Hemat BBM dan Gunakan BBM Secara Bijak di Tahun 2011
Pertamina Fuel Retail Marketing Region II menyadari penuh bahwa peningkatan jumlah Kuota BBM untuk Tahun 2011 juga dibarengi dengan peningkatan dan pertambahan jumlah penduduk, produksi kendaraan bermotor, dan juga faktor lain yang secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh pada konsumsi BBM Bersubsidi di wilayah Sumatera Bagian Selatan.
Pertamina senantiasa melakukan sosialisasi dan menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk dapat hemat BBM dan menggunakan BBM secara bijak khususnya BBM bersubsidi. Pertamina sangat serius dalam mewacanakan gerakan Hemat BBM dalam rangka meminimalisir resiko terulang kembali adanya kondisi kuota BBM yang devisit akibat konsumsi bbm yang sangat tinggi dan menyerap kuota bbm bersubsidi secara berlebihan sehingga tidak dapat mencukupi kebutuhan bbm sampai di akhir tahun 2011.
Kebijakan Pembatasan BBM Bersubsidi
Wacana Kebijakan Pembatasan BBM dari Pemerintah yang akan dilaksanakan secara bertahap juga menjadi faktor penyebab tingginya konsumsi BBM dan Fenomena “Panic Buying” yang terjadi di wilayah kerja Pertamina Fuel Retail Marketing Region II walaupun wacana pelaksanaan kebijakan tersebut untuk wilayah Pulau Sumatera baru akan dilaksanakan di tahun 2012.
Fenomena Panic Buying di Masyarakat
Efek domino dari wacana kebijakan pembatasan bbm oleh Pemerintah ini secara cepat meluas di masyarakat dengan informasi yang tidak lengkap sehingga membuat kepanikan di masyarakat. Masyarakat kemudian mulai melakukan pembelian bbm secara berlebihan dengan harapan dapat menyimpan bbm maupun agar tidak kehabisan bbm untuk keperluannya. Fenomena “Panic Buying” ini menyebabkan stok bbm di SPBU menjadi terserap lebih cepat dan habis sebelum waktunya sesuai saat kondisi dalam keadaan normal.
Pelaku Spekulan, Pengecer, dan Pembelian Jirigen Tanpa Izin
Kondisi kecemasan di masyarakat menjadi lebih dominan dengan munculnya pelaku spekulan bbm, pengecer bbm, dan pembelian bbm dengan menggunakan jirigen tanpa izin di SPBU jelas mengurangi ketersediaan bbm di SPBU dan merugikan masyarakat yang seharusnya lebih berhak mendapatkan bbm untuk kendaraannya sesuai peruntukannya. Terlebih lagi pelaku spekulan ini juga menjual kembali bbm ke masyarakat dengan harga jual yang sangat tinggi sehingga memberatkan masyarakat yang kesulitan mendapatkan bbm dikarenakan bbm di SPBU juga kritis karena banyaknya spekulan yang bermain dan mendominasi suplai bbm di SPBU.
Kondisi Alam dan SarFas Umum Kurang Mendukung
Pertamina Fuel Retail Marketing Region II juga harus mengatur strategi dan scenario pendistribusian bbm dengan Pola Suplai Reguler, Alternatif, dan Emergency (RAE). Hal ini dikarenakan kondisi alam dan sarana fasilitas umum di wilayah kerja Sumatera Bagian Selatan masih dalam kondisi yang kurang mendukung. Pendangkalan alur laut dan alur sungai menuju terminal BBM Pertamina, kondisi jalan raya yang rusak dan kurang lebar juga berpengaruh pada kecepatan dan kehandalan pendistribusian bbm.

Pertamina FRM Region II Salurkan BBM Diatas Normal
Pertamina dalam 2 bulan terakhir di Tahun 2011 telah menyalurkan bbm di masing-masing propinsi di wilayah kerjanya diatas rata-rata suplai normal dari yang seharusnya. Hal ini dikarenakan maraknya pemberitaan kelangkaan bbm dan keluhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan bbm. Adapun dari sisi suplai dan distribusi bbm di 5(lima) propinsi di wilayah Sumatera Bagian Selatan dapat kami sampaikan sebagai berikut :

*) Propinsi Sumatera Selatan (Dalam KL)
PRODUK
BBM Bulan Januari 2011 Bulan Februari 2011
Kuota Realisasi % Kuota Realisasi %
Premium 51.728 59.056 114 47.896 54.504 114
Solar 38.629 44.563 115 35.398 41.123 116
Kondisi Lapangan :
• Kondisi jalan raya dari suplai point Terminal BBM Kertapati ke beberapa wilayah Sumsel juga terkendala akibat jalan yang rusak dan sempit. Mobil tanki sering terjebak kemacetan yang menyebabkan keterlambatan suplai bbm ke SPBU.
• Jarak yang harus ditempuh mobil tanki juga cukup jauh untuk sampai ke SPBU, sehingga menambah waktu tempuh ke SPBU.

*) Propinsi Lampung (Dalam KL)
PRODUK
BBM Bulan Januari 2011 Bulan Februari 2011
Kuota Realisasi % Kuota Realisasi %
Premium 51.490 56.251 109 46.980 50.103 107
Solar 34.263 40.223 117 30.955 36.519 118
Kondisi Lapangan :
• Kondisi jalan raya dari suplai point Terminal BBM Panjang ke beberapa wilayah Lampung juga terkendala akibat jalan yang rusak dan sempit. Sehingga mobil tanki tidak dapat tepat waktu dengan kecepatan standar sampai di SPBU.
• Jarak yang harus ditempuh mobil tanki juga cukup jauh untuk sampai ke SPBU, sehingga menambah waktu tempuh ke SPBU. Tercatat jarak terjauh dari suplai point ke SPBU ada yang berjarak diatas 300 km.
• Pembelian dengan Jirigen di wilayah remote area juga menyebabkan kendala ketersediaan bbm.

*) Propinsi Jambi (Dalam KL)
PRODUK
BBM Bulan Januari 2011 Bulan Februari 2011
Kuota Realisasi % Kuota Realisasi %
Premium 28.316 31.780 112 25.841 29.455 114
Solar 17.116 24.108 141 15.788 21.983 139
Kondisi Lapangan :
• Kondisi jalan raya dari suplai point Terminal BBM Jambi ke beberapa wilayah seperti MuaraBungo, Merangin, Kuala Tungkal, dan sekitarnya juga terkendala akibat jalan yang rusak berat dan sempit. Mobil tanki sering terjebak kemacetan yang menyebabkan keterlambatan suplai bbm ke SPBU.
• Jarak yang harus ditempuh mobil tanki juga cukup jauh untuk sampai ke SPBU, sehingga menambah waktu tempuh ke SPBU. Waktu tempuh yang biasanya dalam kondisi normal sekitar 7-8 jam harus ditempuh dengan waktu antara 11-14 jam.
• Tingginya konsumsi BBM Solar diakibatkan karena industry batubara yang sedang dalam kondisi yang baik dan menguntungkan.
• Pendangkalan alur sungai untuk masuk kapal ke dermaga Terminal BBM Jambi yang juga jauh dari laut dan dipengaruhi pasang surut juga menjadi perhatian khusus Pertamina.

*) Propinsi Bangka Belitung (Dalam KL)
PRODUK
BBM Bulan Januari 2011 Bulan Februari 2011
Kuota Realisasi % Kuota Realisasi %
Premium 17.663 19.921 113 16.787 21.084 126
Solar 15.416 15.842 103 14.534 14.648 101
Kondisi Lapangan :
• Konsumsi bbm cenderung meningkat di wilayah Bangka Belitung diakibatkan saat ini harga timah sedang naik sehingga industry penambangan timah baik yang besar maupun pertambangan timah inkonvensional menambah waktu operasi dan tentunya berpengaruh pada konsumsi bbm. Peralatan pertambangan yang digunakan juga sangat bervariasi dengan berbahan bakar baik premium maupun solar.
• Masih banyak terjadi pendistribusian bbm yang salah sasaran, yaitu dengan mengkonsumsi bbm bersubsidi untuk keperluan industry yang seharusnya menggunakan bbm nonsubsidi.
• Pendangkalan alur untuk jalur kapal angkut bbm juga berpengaruh dari ketepatan sandar kapal ke dermaga bbm karena sangat bergantung dengan pasang surut perairan.

*) Propinsi Bengkulu (Dalam KL)
PRODUK
BBM Bulan Januari 2011 Bulan Februari 2011
Kuota Realisasi % Kuota Realisasi %
Premium 14.536 15.042 103 13.281 13.294 100
Solar 5.760 5.726 99 5.293 5.490 104
Kondisi Lapangan :
• Pendangkalan alur juga menjadi kondisi yang memprihatinkan di wilayah Bengkulu dalam hal menjaga ketepatan kapal angkut bbm untuk dapat sandar.
• Jarak yang harus ditempuh mobil tanki juga cukup jauh untuk sampai ke SPBU, sehingga menambah waktu tempuh ke SPBU.
• Maraknya spekulan bbm di wilayah Sarolangun, Manna dan sekitarnya menyebabkan harga bbm sangat tinggi di eceran dan stok bbm di SPBU menjadi cepat terkuras habis.

Pertamina Fuel Retail Marketing Region II Berkomitmen Amankan Suplai BBM di Wilayah Sumatera Bagian Selatan
Berdasar pada kondisi di masyarakat yang cemas dan was-was terhadap ketersediaan BBM di wilayah Sumbagsel, Pertamina berkomitmen untuk mengamankan suplai BBM di 5(lima) wilayah propinsi dengan melakukan penyaluran diatas rata-rata dan mempersiapkan strategi penyaluran yang siap diterapkan untuk mengamankan ketersediaan BBM di SPBU dengan cara antara lain adalah :
1. Memonitor dan mengevaluasi pendistribusian BBM melalui system MS2(Management Stok SPBU) secara online dan real time.
2. Melakukan pengawasan langsung langsung di lapangan dengan berkordinasi dengan Pemerintah Daerah, Kepolisian, dan Hiswana Migas serta pihak SPBU.
3. Membentuk SATGAS BBM yang secara terus menerus mengawasi pendistribusian BBM dengan berkordinasi dengan lokasi operasi dan kantor Pusat Pertamina setiap pagi dan sore dalam memonitor ketersediaan stok BBM dan kelancaran pendistribusian BBM.
4. Dari Sisi operasional, Pertamina juga dapat melakukan strategi Alih Suplai BBM dari terminal BBM terdekat maupun instalasi BBM yang ada di wilayah Sumatera.
5. Menggunakan Mobil Tanki Industri yang dilengkapi dengan surat jalan demi menunjang kehandalan angkutan apabila dirasa perlu untuk membantu Mobil Tanki BBM yang seharusnya demi peningkatan kapasitas suplai dan dalam kasus tertentu Mobil Tanki terjebak kemacetan akibat jalan yang rusak.
6. Melakukan Built Up Stock BBM baik di Terminal BBM Pertamina maupun di SPBU.
7. Berkorespondensi dengan Muspida dan Muspika dalam rangka mensosialisasikan ketersediaan kuota bbm, konsumsi bbm bersubsidi, dan gerakan hemat bbm, serta pengamanan dan penertiban dalam rangka pendistribusian bbm agar tidak salah sasaran dan menyebabkan “panic buying” dan isu kelangkaan.
8. Berkordinasi dengan Pertamina Pusat dalam rangka percepatan maupun penambahan angkutan bbm untuk menjaga kestabilan pendistribusian bbm di Sumatera bagian Selatan yang sangat beragam baik angkutan darat maupun perairan.

Pertamina senantiasa menyuarakan dan mengajak seluruh lapisan masyarakat bahwa pengawasan terhadap pendistribusian BBM tidak hanya berada di Pertamina, namun juga menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah selaku kepanjangan tangan dari Pemerintah Pusat yang telah sepakat menentukan jumlah kuota bbm dan memastikan agar tidak terjadi salah sasaran berdasarkan Peraturan Daerah maupun kebijakan setempat. Kepolisian mengemban tugas dalam penegakan hukum dan menindak secara tegas kepada pihak yang melanggar hukum dan peraturan saat melakukan praktek-praktek pelanggaran hukum melalui penyelewengan BBM maupun sebagai spekulan BBM yang merugikan masyarakat. BPH Migas bertanggungjawab penuh akan kebijakan dan keputusan yang disampaikan pada saat menentukan jumlah Kuota BBM bagi suatu lokasi yang ditentukan berdasarkan kebutuhannya. Selain itu tentunya masyarakat sebagai konsumen bbm juga berperan dalam pengawasan pendistribusian BBM tersebut, melaporkan kepada Pemda, Polisi, dan Pertamina apabila terjadi praktek penyelewengan BBM. Dengan seluruh pihak yang bersama melaksanakan pengawasan dan melakukan aksi nyata untuk mengamankan pendistribusian bbm, maka niscaya kelangkaan bbm dapat diatasi.

Pertamina akan terus melakukan langkah progressive tersebut dan secara terbuka membuka jalur informasi untuk bersama dengan seluruh lapisan melalui layanan hotline yang dapat diakses melalui nomor telp 500-000 atau (0711)518500.

Dengan demikian kembali kami sampaikan bahwa “PERTAMINA Fuel Retail Marketing Region II Berkomitmen Untuk Mengamankan Suplai BBM di Sumbagsel” sehingga masyarakat tidak perlu cemas dan was-was akan kesulitan mendapatkan BBM maupun terhadap isu kelangkaan BBM. Kami juga mengharapkan demi kelengkapan informasi dan menjunjung semangat “Cover Both Side” dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, kami harapkan Media Saudara maupun Insan Media/Wartawan Saudara dapat mengkonfirmasi maupun meminta klarifikasi dari kami apabila mendapatkan informasi adanya kelangkaan bbm di wilayah Saudara sebagai pelengkap informasi yang akan disampaikan kepada masyarakat.
Demikian kami sampaikan dan besar harapan kami bahwa release ini dapat menjadi acuan dan informasi untuk dimuat sebagai tanggapan kami atas pemberitaan yang dimuat. Terima kasih.


PT PERTAMINA (PERSERO)
Fuel Retail Marketing Region II Sumbagsel
Asisten Manajer External Relation


Roberth MV
###
PT Pertamina (Persero) adalah badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang penambangan minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia. Saat ini, Pertamina berkomitmen mendorong proses transformasi internal dan pengembangan yang berkelanjutan guna mencapai standar internasional dalam pelaksanaan operasional dan tatakelola lingkungan yang lebih baik, serta peningkatan kinerja perusahaan sebagai sasaran bersama. Sebagai perusahaan migas nasional, Pertamina berkomitmen untuk mewujudkan keseimbangan antara pencapaian keuntungan perusahaan dengan kualitas pelayanan publik. Dengan 52 tahun pengalaman menghadapi tantangan di lingkungan geologi Indonesia, Pertamina merupakan perintis pengembangan usaha gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG). Lingkup usaha Pertamina termasuk dalam melakukan eksplorasi dan produksi migas; pengolahan kilang minyak, manufaktur dan pemasaran produk-produk energi dan petrokimia; pengembangan BBM nabati, tenaga panas bumi dan sumber-sumber energi alternatif lain. Kegiatan operasi dan fasilitas infrastruktur Pertamina tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Pertamina melayani kebutuhan energi bagi lebih dari 220 juta rakyat Indonesia.