Kamis, 17 Maret 2011

Penyaluran BBM Di Bangka Normal (Pertamina Prioritaskan Kapal Penumpang)

Pers Release PT PERTAMINA (PERSERO)
Fuel Retail Marketing Region II
Maret 2011

Penyaluran BBM Di Bangka Normal
(Pertamina Prioritaskan Kapal Penumpang)

PT PERTAMINA (PERSERO) Fuel Retail Marketing Region II Sumbagsel telah menjadi sebuah entitas bisnis di bidang migas yang professional, dinamis, dan progersif, serta terus mengembangkan diri dalam memaksimalkan kepercayaan pemerintah untuk mengemban tugas negara mendistribusikan BBM di wilayah tanah air. Usia Pertamina yang lebih dari 50 tahun telah menjadikan Pertamina sebagai sebuah Perusahaan yang tidak hanya dewasa namun juga matang dan berpengalaman di bidangnya. Pendistribusian BBM baik BBM Bersubsidi maupun BBM Non Subsidi telah menjadi komitmen Pertamina dalam menjalankan tugasnya dengan penuh konsentrasi dengan tujuan menjadi Perusahaan tuan rumah di negeri sendiri sekaligus menjadi perusahaan migas yang berkelas dunia “World Class Company”.

Menanggapi pemberitaan di Media Saudara di Radio El Shinta FM via telephon dengan pendengar dikatakan “Kapal tidak dapat berangkat ke Jakarta dari Bangka karena tidak mendapatkan BBM”. Perlu kami sampaikan bahwa hal tersebut adalah tidak benar. Pertamina tetap melayani konsumsi BBM untuk Kapal Penumpang secara normal dan tidak ada pengurangan.

Untuk itu kiranya perlu kami sampaikan beberapa hal sebagai klarifikasi dan konfirmasi informasi kepada media sekaligus memohon bantuan dan kerja sama dari media Saudara untuk dapat menyampaikan kepada masyarakat sehingga tidak terjadi salah faham / miss persepsi di masyarakat khususnya masyarakat di Propinsi Bangka Belitung.

Berikut beberapa point penting yang dapat kami sampaikan kepada Saudara untuk melengkapi informasi dalam penulisan berita mengenai hal tersebut sekaligus sebagai klarifikasi resmi dari Pertamina Fuel Retail Marketing Region II,

Pertamina Layani Seluruh Sektor Transportasi di Propinsi Bangka Belitung.
Pertamina Fuel Retail Marketing Region II Sumbagsel memiliki sarana dan fasilitas operasional atau biasa kita kenal dengan Depot/Terminal BBM Pertamina di wilayah Bangka Belitung. Terminal BBM ini melingkupi terminal BBM Pangkal Balam yang bertugas mendistribusikan BBM untuk keperluan Transportasi darat dan laut baik BBM Bersubsidi maupun BBM Non Subsidi, dan Terminal BBM untuk Transportasi udara yang biasa dikenal dengan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU).

Kondisi Alam dan Geografis Bangka Belitung.
Kondisi geografis dan kondisi alam di wilayah Bangka Belitung memang memerlukan penanganan dan perlakuan khusus dalam rangka menjaga kehandalan ketersediaan dan pelayanan terutama dari sisi Pertamina yang diberi tugas oleh pemerintah untuk mendistribusikan BBM di wilayah Bangka Belitung.
Kondisi alur laut dan pendangkalan arus menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kecepatan dan ketepatan Terminal BBM Pertamina dalam menyediakan stock BBM di terminal BBM Pangkal Balam. Kondisi pendangkalan ini menyebabkan kapal pengangkut BBM yang merapat ke dermaga terminal BBM tidak dapat berkapasitas besar karena beresiko kandas.
Faktor cuaca yang berimbas pada kecepatan angin dan ketinggian gelombang laut juga mengambil peran penting yang harus diperhatikan oleh Pertamina saat melakukan pendistribusian BBM ke terminal BBM Pangkal Balam. Tentunya apabila Badan Metrologi dan Geofisika (BMG) menyatakan bahwa kondisi laut dan cuaca sedang tidak aman, maka pengangkutan BBM juga tidak dapat dilaksanakan.

Pertamina Prioritaskan Suplai BBM Kepada Pelayanan Umum
Walaupun dihadapkan dengan kondisi alam dan cuaca yang sangat berubah-ubah, Pertamina tetap focus dan semaksimal mungkin menerapkan berbagai strategi dan alternative operasi untuk menjaga ketersediaan suplai BBM di Bangka Belitung. Khusus untuk pelayanan umum atau pelayanan yang digunakan oleh masyarakat, Pertamina memberikan perhatian khusus maupun prioritas pertama terhadap pelayanan umum tersebut. Pelayanan umum ini menjadi prioritas Pertamina karena untuk pelayanan umum, Pertamina menyediakan BBM Bersubsidi. Pelayanan umum ini meliputi Fasilitas Umum, Penumpang Umum, dan Transportasi Umum seperti yang terdapat di Pulau Bangka yang didominasi oleh Transportasi Air atau kapal penumpang (roro).
Terminal BBM Pertamina Pangkal Balam tidak hanya beroperasi selama 8-9 jam sehari dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, namun selama 24 jam sehari. Hal ini dikarenakan kondisi pasang surut perairan yang juga berpengaruh pada waktu keberangkatan kapal-kapal penumpang yang bertolak dari Bangka menuju berbagai tujuan. Kondisi air pasang yang kondusif untuk keberangkatan kapal penumpang hanya terjadi pada malam hari atau dini hari antara pukul 24.00 sampai dengan pukul 02.00. Untuk melayani pengisian BBM kapal, Terminal BBM Pertamina Pangkal Balam tetap beroperasi pada pukul 01.00 dinihari sebelum kapal kemudian berangkat.
Untuk operasional kapal penumpang tersebut Pertamina menempatkannya sebagai prioritas pertama. Pertamina juga tidak melakukan pengurangan suplai untuk Angkutan Penumpang Umum ini sehingga menyebabkan kapal tidak dapat berangkat seperti yang diberitakan pada media. Dapat kami sampaikan realisasi 3(tiga) hari terakhir dalam rangka pelayanan Pertamina kepada Angkutan Penumpang Umum (Kapal Penumpang Umum / RoRo) melalui Termina BBM Pangkal Balam adalah sebagai berikut :

Tanggal Nama Kapal Quantity (KL)
12/03/2011 KM Express Bahari 8c 4,7
KM BJL-1 10
KM Sahabat 21
KMP. Srikandi 17
13/03/2011 KM Express Bahari 8c 4,7
14/03/2011 KM express Bahari 8c 4,7
KM Sahabat 21
15/03/2011 -
16/03/2011 KM Express Bahari 8c 4,7
KM Tristar 15
KMP. Srikandi 17
*) Dalam KL = Kilo Liter
Catatan :
• Hanya ada 1(satu) kapal yang hendak mengisi BBM yaitu Kapal KM BJL1 (sejenis kapal penumpang/roro) sejumlah 10 KL pada tanggal 15.03.2011 namun Tidak Jadi.
• Berdasarkan data diatas, dapat dikatakan bahwa seluruh permintaan BBM untuk pelayanan umum dilayani oleh Pertamina Terminal BBM Pangkal Balam.

Pemberitaan kapal tidak bisa berangkat ke Jakarta adalah KM BJL1 yang tidak jadi mengisi BBMnya di Pertamina dapat kami sampaikan kronologisnya sebagai berikut :
1. Kapal BJL1 menghubungi Terminal BBM Pertamina Pangkal Balam untuk mengisi BBM sejumlah 10 KL agar dapat berangkat kembali ke Jakarta.
2. Terminal BBM Pertamina Pangkal Balam bersedia melayani dan telah dijadwalkan untuk melakukan pengisian BBM ke KM BJL1 pada pukul 01.00 dini hari sebelum kapal tersebut berangkat.
3. Tanpa sebab yang jelas, KM BJL1 kemudian tidak jadi melakukan pengisian di Agen Bunker Pertamina yang telah disediakan untuk melakukan pengisian BBM.
4. Kapal KM BJL1 kemudian berangkat menuju Jakarta dengan menggunakan BBM secara swadaya / mencari sendiri BBM yang bukan dari Pertamina.

Sehingga dengan melihat kronologis tersebut dapat kami sampaikan bahwa informasi mengenai kapal yang tidak bisa berangkat ke Jakarta tersebut adalah tidak benar, dan justru terindikasi kapal tersebut menggunakan BBM illegal untuk operasionalnya dengan justifikasi sebagai berikut :
1. Tidak ada perusahaan lain yang menyediakan pembelian BBM Bersubsidi untuk operasional kapal Penumpang selain Pertamina.
2. Pembelian BBM Bersubsidi hanya dapat dilakukan melalui Pertamina berdasarkan penunjukkan dan penugasan negara.
3. Kapal KM BJL1 tetap berangkat ke Jakarta dan tidak tertahan di Bangka akibat tidak mendapatkan BBM. Sehingga terindikasi bahwa BBM yang dipergunakan adalah BBM yang tidak resmi dari Pertamina namun berasal dari spekulan bbm jenis solar yang menjual bbm solar secara illegal.

Dengan demikian kembali kami sampaikan bahwa “PERTAMINA Fuel Retail Marketing Region II tetap Melakukan Penyaluran BBM Di Bangka Secara Normal” sehingga masyarakat tidak perlu cemas dan was-was terhadap isu kelangkaan BBM yang menyebabkan kapal penumpang tidak dapat beroperasi adalah tidak benar. Kami juga mengharapkan demi kelengkapan informasi dan menjunjung semangat “Cover Both Side” dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, kami harapkan Media Saudara maupun Insan Media/Wartawan Saudara dapat mengkonfirmasi maupun meminta klarifikasi dari kami apabila mendapatkan informasi adanya kelangkaan bbm di wilayah Saudara sebagai pelengkap informasi yang akan disampaikan kepada masyarakat.

Demikian kami sampaikan dan besar harapan kami bahwa release ini dapat menjadi acuan dan informasi untuk dimuat sebagai tanggapan kami atas pemberitaan yang dimuat. Terima kasih.

PT PERTAMINA (PERSERO)
Fuel Retail Marketing Region II Sumbagsel
Asisten Manajer External Relation


Roberth MV
###
PT Pertamina (Persero) adalah badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang penambangan minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia. Saat ini, Pertamina berkomitmen mendorong proses transformasi internal dan pengembangan yang berkelanjutan guna mencapai standar internasional dalam pelaksanaan operasional dan tatakelola lingkungan yang lebih baik, serta peningkatan kinerja perusahaan sebagai sasaran bersama. Sebagai perusahaan migas nasional, Pertamina berkomitmen untuk mewujudkan keseimbangan antara pencapaian keuntungan perusahaan dengan kualitas pelayanan publik. Dengan 52 tahun pengalaman menghadapi tantangan di lingkungan geologi Indonesia, Pertamina merupakan perintis pengembangan usaha gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG). Lingkup usaha Pertamina termasuk dalam melakukan eksplorasi dan produksi migas; pengolahan kilang minyak, manufaktur dan pemasaran produk-produk energi dan petrokimia; pengembangan BBM nabati, tenaga panas bumi dan sumber-sumber energi alternatif lain. Kegiatan operasi dan fasilitas infrastruktur Pertamina tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Pertamina melayani kebutuhan energi bagi lebih dari 220 juta rakyat Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar