Senin, 24 Oktober 2011

PERTAMINA ATUR PENDISTRIBUSIAN BBM BERSUBSIDI

Pers Release PT PERTAMINA (PERSERO)
Fuel Retail Marketing Region II
24.10.2011

Klarifikasi Resmi PT PERTAMINA (PERSERO) Fuel Retail Marketing Region II
Terhadap Pemberitaan Kelangkaan BBM Di Sumatera Bagian Selatan

PERTAMINA ATUR PENDISTRIBUSIAN BBM BERSUBSIDI
(SIASATI KUOTA SAMPAI AKHIR TAHUN)

Fenomena beberapa saat terakhir di wilayah Sumatera Bagian Selatan dimana terjadi antrean kendaraan dan ketersediaan stok BBM yang lebih cepat terserap di SPBU terutama di Propinsi Sumatera Selatan dan Jambi sehingga menimbulkan ‘Panic Buying” di masyarakat dengan opini kelangkaan BBM yang terjadi di wilayah Sumatera Bagian Selatan tentunya menjadi fokus utama dari Pertamina Fuel Retail Marketing Region II dalam mengevaluasi dan memantau jalannya pendistribusian BBM Bersubsidi di wilayahnya, karenanya Pertamina menganggap perlu untuk memberikan informasi dan himbauan yang diperlukan oleh masyarakat melalui media massa untuk memberikan informasi terkini dan akurat untuk bersama-sama mewujudkan pendistribusian BBM yang tepat sasaran di wilayah Sumatera Bagian Selatan .

Berikut beberapa point penting yang dapat kami sampaikan kepada Saudara untuk melengkapi dan memenuhi kaidah “Cover Both Side” dalam penulisan berita mengenai hal tersebut sekaligus sebagai klarifikasi resmi dari kami, dalam bentuk pembahasan masing-masing Propinsi yang ada di wilayah PT PERTAMINA (PERSERO) Fuel retail Marketing Region II sebagai berikut :

Secara Overall, Pendistribusian BBM Bersubsidi di wilayah Fuel Retail Marketing Region II telah Over Kuota.
Seiring dengan berjalannya tahun 2011 sampai dengan Akhir Bulan September, Pertamina telah menyalurkan BBM Bersubsidi melebihi dari prosentase penyaluran BBM Bersubsidi yang seharusnya. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor penting yang menyebabkan peningkatan permintaan / konsumsi BBM Bersubsidi di beberapa wilayah propinsi khususnya Propinsi Sumatera Selatan dan Propinsi Jambi

Propinsi Sumatera Selatan
Sampai dengan September 2011, Premium dan Solar sudah Over
Berdasarkan data kuota diawal tahun 2011 yang ditugaskan oleh Pemerintah kepada Pertamina untuk menyalurkan BBM Bersubsidi di wilayah Propinsi Sumatera Selatan, maka dapat dicermati bahwa penyaluran BBM bersubsidi tersebut telah melampaui dari penyaluran yang seharusnya. Tingginya peningkatan permintaan / konsumsi BBM ini terjadi dikarenakan beberapa hal sebagai berikut :
1. Pada musim liburan sekolah di Bulan Juli, tercatat konsumsi BBM melonjak cukup tinggi dikarenakan peningkatan konsumsi kendaraan bermotor yang melalui Propinsi Sumatera Selatan saat menikmati masa liburan sekolah.
2. Bulan Suci Ramadhan juga mengambil peran dalam konsumsi BBM yang mengalami peningkatan cukup signifikan saat arus mudik dan arus balik maupun aktivitas kendaraan bermotor yang juga meningkat pada Bulan Suci Ramadhan.
3. Penyelenggaraan Kegiatan / Event yang bersifat lokal maupun nasional yang dilaksanakan di wilayah Propinsi Sumatera Selatan yang juga mengkonsumsi bbm untuk sisi transportasi.
4. Pendistrubusian Tidak Tepat Sasaran, masih banyak laporan dari masyarakat maupun hasil evaluasi di lapangan yang menemukan masih banyaknya pembelian BBM Bersubsidi dengan menggunakan Jiriken yang tanpa izin, Spekulan BBM/pengecer, Penggunaan BBM Bersubsidi dari sisi pelaku Industri, maupun penyelewengan BBM Bersubsidi.
5. Kuota BBM Bersubsidi yang ditentukan oleh Pemerintah, DPR-RI, dan BPH Migas mengacu pada kemampuan APBN Negara dalam menanggung beban subsidi BBM dan bukan berdasarkan kebutuhan BBM di masyarakat.

Dengan kondisi yang terjadi dilapangan saat ini berdasarkan kuota BBM Bersubsidi yang masih tersedia, dan melihat agenda 3(tiga) bulan terakhir dimana masyarakat Sumatera Selatan menyambut Idul Adha, Sea Games XXVI, Natal, dan Tahun Baru, maka kondisi ini harus diantisipasi dan disiasati oleh Pertamina agar ketersediaan BBM Bersubsidi khususnya pada saat Sea Games tetap dapat tersedia dengan cukup.

Pertamina Berkordinasi dengan Pemerintah Daerah, Kepolisian, dan SPBU
Pertamina sebagai yang ditugasi untuk mendistribusikan BBM Bersubsidi di wilayah Propinsi Sumatera Selatan telah mengambil langkah-langkah proaktif dan antisipatif untuk menghemat dan menjamin ketersediaan BBM Bersubsidi berdasarkan kuota yang masih tersedia dengan sebagai berikut :
1. Berkordinasi dengan Pemerintah Daerah dan DPRD Propinsi Sumatera Selatan, serta Kepolisian. Pada tanggal 24.10.2011 Pertamina telah melaporkan kondisi kuota BBM Bersubsidi baik Premium dan Solar kepada Anggota Komisi II DPRD Propinsi Sumatera Selatan dan meminta dukungan baik dari sisi pengawasan dan sosialisasi kepada masyarakat untuk hemat BBM dan meminimalisir pendistribusian tidak tepat sasaran.
2. Melakukan pengaturan suplai BBM Bersubsidi ke SPBU agar dapat tetap beroperasi dan kuota BBM Bersubsidi tetap cukup sampai dengan Desember 2011 dengan meminimalisir over kuota.
3. Sosialisasi kepada SPBU agar tetap melakukan pengawasan ketat dan selektif dalam melayani pembelian BBM di SPBU agar tidak terjadi salah sasaran.
4. Memberikan sanksi/pembinaan kepada SPBU yang terbukti menyalahi kontrak kerja pelayanan BBM Bersubsidi (jiriken, spekulan, dan penyelewengan BBM bersubsidi).
5. Khusus untuk Sea Games XXVI di Palembang, pertamina akan membentuk SATGAS BBM Sea Games yang bertugas memonitor dan mengawasi ketersediaan BBM Bersubsidi di Kota Palembang khususnya agar kebutuhan BBM Bersubsidi bagi operasional dan kegiatan dalam rangka Sea Games tetap tersedia dan terlayani dengan baik.

Dengan kondisi sisa kuota saat ini berbanding dengan kebutuhan BBM untuk bulan Oktober, November, dan Desember, maka di wilayah Propinsi Sumatera Selatan dilakukan pengaturan dan penjadwalan pengiriman BBM ke SPBU agar tetap sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Konsekuensi yang terjadi tentunya dengan besarnya over kuota yang telah disalurkan, jumlah BBM yang dikirimkan ke SPBU akan mengalami penyesuaian dan diharapkan SPBU hanya melayani penjualan BBM kepada yang berhak dan tepat sasaran.

Propinsi Jambi
Sampai dengan September 2011, Premium dan Solar Sudah Over
Berdasarkan data kuota diawal tahun 2011 tersebut, maka dapat dicermati bahwa penyaluran BBM bersubsidi tersebut telah melampaui dari penyaluran yang seharusnya. Tingginya peningkatan permintaan / konsumsi BBM ini terjadi dikarenakan beberapa hal sebagai berikut :
1. Bulan Suci Ramadhan dan masa libur sekolah juga mengambil peran dalam konsumsi BBM yang mengalami peningkatan cukup signifikan.
2. Pendistrubusian Tidak Tepat Sasaran, masih banyak laporan dari masyarakat maupun hasil evaluasi di lapangan yang menemukan masih banyaknya pembelian BBM Bersubsidi dengan menggunakan Jiriken yang tanpa izin, Spekulan BBM/pengecer, Penggunaan BBM Bersubsidi dari sisi pelaku Industri, maupun penyelewengan BBM Bersubsidi.
3. Kondisi terakhir dengan adanya masa panen kelapa sawit dan kegiatan pertambangan batubara yang bersamaan juga menyebabkan konsumsi BBM menjadi meningkat bahkan sampai ke dalam kota jambi untuk mendapatkan BBM Solar bagi truk-truk pengangkut sawit dan batubara.


Tidak Ada Pengurangan / Pembatasan Pendistribusian BBM Bersubsidi.
Sampai dengan saat ini, Pertamina melalui Terminal BBM Jambi masih menyalurkan BBM Bersubsidi dengan normal bahkan cenderung diatas rata-rata dan melebihi kuota BBM Bersubsidi yang seharusnya. Pertamina senantiasa berkordinasi dengan Pemerintah daerah setempat dalam hal pemantauan dan pengawasan serta evaluasi pendistribusian BBM Bersubsidi di wilayah Propinsi Jambi. Khusus wilayah Kabupaten Merangin dan Bangko khususnya yang diberitakan terjadi kelangkaan BBM, Pertamina sudah berkordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat dan justru Pemerintah Daerah Kabupaten Merangin telah menerbitkan surat resmi yang menyatakan bahwa kondisi BBM dan SPBU di wilayah Kabupaten Merangin dalam kondisi normal dan terkendali.
Hal ini diperkuat dengan pendistribusian BBM di wilayah Kabupaten Merangin yang memang disuplai secara rutin dari Terminal BBM jambi dan realisasinya sudah melebihi dari kuota BBM untuk kabupaten Merangain sendiri.

Tingkatkan Pengawasan dan Penertiban Penjualan BBM di SPBU
Pertamina bersama dengan Pemerintah Daerah, Kepolisian, dan Hiswana Migas akan terus memantau, mengevaluasi, dan melakukan pengawasan dan pengamanan ketat terutama di SPBU yang beroperasi untuk memastikan bahwa suplai BBM cukup dan tepat sasaran serta akan menindak tegas bila terdapat spekulan BBM. Pertamina juga akan memberikan pembinaan yang tegas terhadap SPBU yang terbukti melayani pembelian BBM tanpa izin kepada pelaku spekulan.

Demikian kami sampaikan dan besar harapan kami bahwa release ini dapat menjadi acuan dan informasi untuk dimuat sebagai tanggapan kami atas pemberitaan yang dimuat. Terima Kasih

PT PERTAMINA (PERSERO)
Fuel Retail Marketing Region II Sumbagsel
Asisten Manajer External Relation

Roberth MV

Kamis, 13 Oktober 2011

Penyaluran BBM Bersubsidi Di Kabupaten Merangin, Sudah Diatas Normal (Premium Over 7%, Solar Over 6%)

Pers Release PT PERTAMINA (PERSERO)
Fuel Retail Marketing Region II
12.10.2011

Klarifikasi Resmi PT PERTAMINA (PERSERO) Fuel Retail Marketing Region II
Terhadap Pemberitaan di Media Televisi TVOne, 12 Oktober 2011
“Kelangkaan BBM Sejumlah SPBU Berhenti Beroperasi”

Penyaluran BBM Bersubsidi Di Kabupaten Merangin,
Sudah Diatas Normal (Premium Over 7%, Solar Over 6%)


Keseriusan Pertamina Fuel Retail Marketing (FRM) Region II Sumbagsel dalam memenuhi kebutuhan BBM Bersubsidi masyarakat di Sumbagsel pada umumnya dan khususnya pada masyarakat pengguna BBM Bersubsidi di Kabupaten Merangin, Propinsi Jambi sudah menjadi komitmen dari Pertamina sebagai Pelaksana Tugas yang diberikan oleh Negara Republik Indonesia.
Pertamina melalui Terminal BBM Jambi telah berkomitmen dalam memberikan pelayanan yang semaksimal mungkin dalam rangka menyalurkan BBM Bersubsidi di wilayah Propinsi Jambi maupun di wilayah kabupaten Merangin khususnya untuk memberikan kenyamanan dan ketersediaan BBM bersubsidi dan menepis kekhawatiran masyarakat akan ketidaktersediaan BBM bersubsidi terutama di wilayah Kabupaten Merangin.
Oleh karena itu, merujuk pada pemberitaan di Media Televisi TVOne, pada tanggal 12.10.2011 dengan judul “Kelangkaan BBM Sejumlah SPBU Berhenti Beroperasi” Dapat kami sampaikan bahwa informasi tersebut tidak benar dan tidak sesuai dengan kondisi riil di lokasi. Berkenaan dengan hal tersebut dengan ini kami sampaikan data dan informasi sebagai klarifikasi resmi dari kami sebagai berikut :

Kebutuhan BBM Bersubsidi di Wilayah Kabupaten Merangin, Propinsi Jambi Dilayani oleh 4(empat) Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU),
Terdapat 4(empat) SPBU yang beroperasi aktif untuk melayani kebutuhan BBM Bersubsidi bagi masyarakat yang berdomisili di wilayah kabupaten Merangin, Propinsi Jambi. Keempat SPBU ini melayani penjualan BBM Bersubsidi sesuai dengan Kuota harian yang telah ditentukan oleh Pemerintah Pusat bersama dengan DPR-RI dan BPH Migas. Untuk Wilayah Kabupaten Merangin, Kuota harian BBM Premium adalah 106KL/Hr berdasarkan Kuota sementara Kuota harian BBM Solar adalah 49KL/Hr berdasarkan Kuota.
Saat ini penyaluran BBM Bersubsidi dari Terminal BBM Pertamina Jambi telah mencapai 107% untuk Premium dan 105% untuk Solar di Wilayah Kabupaten Merangin.
Berdasarkan Kordinasi antara Terminal BBM Pertamina Jambi dengan 4(empat) SPBU dan Dinas ESDM Kab. Merangin, diperoleh kepastian bahwa tidak ada satupun SPBU yang tidak beroperasi dan tidak ada antrean panjang di SPBU, bahkan pihak SPBU meminta agar pengiriman BBM kepada SPBU dilakukan pada malam hari mengingat Kapasitas Tanki Timbun SPBU tidak dapat menampung BBM dikarenakan masih ada stock BBM yang tersedia di Tangki Timbun SPBU. Sehingga dengan demikian kami sampaikan bahwa informasi yang menyatakan kelangkaan BBM terjadi akibat SPBU tidak beroperasi adalah Tidak Benar.

Pelaku Spekulan BBM Kembali Mulai Marak di SPBU
Berdasarkan pengamatan dan pengecekan langsung di lapangan oleh Petugas Pertamina, kondisi riil dilapangan saat ini adalah mulai kembali maraknya Pembelian BBM Bersubsidi di SPBU melalui Jeriken maupun Pengerit BBM dengan menggunakan alat tampung yang bervariasi (jeriken, drum, atau kendaraan dengan tanki modifikasi) maupun pengisian kepada kendaraan dengan berulang-ulang.
Pembelian ini dilakukan dengan beralasan bahwa pembeli adalah masyarakat yang berlokasi/bertempat tinggal jauh dari lokasi SPBU dengan menggunakan Surat Rekomendasi dari Pemda Kabupaten Merangin.
Pemda Kabupaten Merangin dalam hal ini pada saat menjelang bulan suci ramadhan (bulan puasa dan lebaran) telah mengeluarkan peraturan pelarangan pembelian BBM Bersubsidi dengan menggunakan jeriken maupun pelarangan kepada pengerit BBM untuk membeli BBM di SPBU. Tentunya hal ini juga menjadi perhatian baik dari Pertamina maupun Pemerintah kabupaten Merangin dalam rangka menertibkan pembelian BBM yang menggunakan Surat Rekomendasi dari Pemerintah Kabupaten Merangin agar tidak mengganggu kenyamanan konsumen BBM lain yang menggunakan kendaraan bermotor dan agar sesuai dengan kebutuhan riil dan tidak diselewengkan dan menyebabkan ketersediaan BBM di SPBU justru menjadi lebih cepat habis dikarenakan pembelian dengan menggunakan jeriken tersebut.

Tingkatkan Pengawasan dan Penertiban Penjualan BBM di SPBU
Pertamina bersama dengan Pemerintah Daerah, Kepolisian, dan Hiswana Migas akan terus memantau, mengevaluasi, dan melakukan pengawasan dan pengamanan ketat terutama di 4(empat) SPBU yang beroperasi untuk memastikan bahwa suplai BBM cukup dan tepat sasaran serta akan menindak tegas bila terdapat spekulan BBM. Pertamina juga akan memberikan pembinaan yang tegas terhadap SPBU yang terbukti melayani pembelian BBM tanpa izin kepada pelaku spekulan.

Demikian kami sampaikan dan besar harapan kami bahwa release ini dapat menjadi acuan dan informasi untuk dimuat sebagai tanggapan kami atas pemberitaan yang dimuat. Terima Kasih

PT PERTAMINA (PERSERO)
Fuel Retail Marketing Region II Sumbagsel
Asisten Manajer External Relation

Roberth MV

Senin, 10 Oktober 2011

12 Mahasiswa Wakili Sumsel Dalam OSN Pertamina 2011





12 Mahasiswa Wakili Sumsel Dalam OSN Pertamina 2011

INDERALAYA. Setelah melalui proses seleksi yang cukup ketat dengan berbagai Universitas di masing-masing Ibukota Provinsi, dari 477 peserta mahasiswa yang mengikuti, sebanyak 12 mahasiswa asal Sumsel akhirnya terpilih untuk mewakili provinsi Sumsel dalam ajang Olimpiade Sains Nasional Pertamina tingkat pusat. Dari 12 mahasiswa tersebut seluruhnya berasal dari Universitas Sriwijaya dengan sebaran berbagai Fakultas yakni Fakultas MIPA, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan dan Fakultas Kedokteran.
Pengumunan pemenang seleksi Tingkat Provinsi Sumsel sekaligus penyerahan hadiah untuk pemenang I, II, III dilaksanakan di aula Fakultas MIPA UNSRI, Jumat (08/10) yang dihadiri Dekan Fakultas MIPA, Drs. Muhammad Irfan, MT., sedangkan dari Pertamina turut hadir Ast Ast. Community Development External Relation FRM Region II, Rico Raspati. Tiap pemenang masing-masing kategori untuk Juara I mendapatkan hadiah uang tunai sebesar @Rp6,5 juta, juara ke-2 sebesar @Rp 4,5 juta dan juara ke- 3 sebesar @Rp 2,5 juta.
Jika dilihat dari sisi kualitas persaingan, OSN Pertamina tahun 2011 memiliki tingkat persaingan yang cukup kompetitif. Hal ini terlihat dari pengakuan para juri yang mengatakan hampir seluruh finalis mendapatkan nilai yang hampir sempurna dengan perbedaan nilai yang sangat tipis. Satu hal yang cukup menarik pada OSN Pertamina 2011 ini yaitu, munculnya dominasi Fakultas Kedokteran UNSRI di bidang Biologi dengan menyabet peringkat 1 dan 2 yang selama tiga penyelenggaraan terakhir selalu didominasi pemenang dari Fakultas MIPA.
OSN Pertamina 2011 merupakan ajang unjuk kemampuan diri bagi mahasiswa seluruh Indonesia untuk dapat mengukur kemampuannya dalam bidang sains, sehingga diharapkan mampu mendorong mahasiswa Indonesia menjadi generasi muda yang berprestasi.
“Mahasiswa harus berlomba-lomba untuk terus berprestasi mengingat tantangan bangsa Indonesia di masa depan makin besar, melalui Olimpiade Sains, Pertamina berharap dapat mencetak generasi muda yang cerdas dan berprestasi dalam menghadapi era globalisasi di masa mendatang” kata Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan saat membuka event OSN Pertamina secara nasional beberapa waktu lalu.
OSN-Pertamina merupakan ajang paling bergengsi untuk uji kemampuan mahasiswa dalam bidang sains untuk mahasiswa Perguruan Tinggi, baik Negeri maupun Swasta di 33 provinsi di seluruh Indonesia dengan total hadiah Rp 2,7 Miliar sebagai bentuk komitmen Pertamina dalam bidang pendidikan. Bidang-bidang yang diperlombakan pada tahun ini yaitu Matematika, Fisika, Kimia dengan bidang Biologi yang tahun ini ikut diperlombakan.
Sesuai jadwal kegiatan OSN Pertamina 2011, Peserta yang berhasil melewati babak penyisihan awal pada 27 September, diumumkan pada 1 Oktober 2011 untuk kembali diuji kemampuannya mengikuti Seleksi Final Tingkat Propinsi pada 7 Oktober 2011. Dari hasil seleksi Final Tingkat Provinsi tersebut, sebanyak 132 peserta terbaik yang berasal dari 33 Provinsi di Indonesia, akan bertarung dalam Babak Final Tingkat Nasional yang akan diselenggarakan di Jakarta pada 1-5 November 2011.

Nama-nama Pemenang OSN Pertamina Tingkat Provinsi Sumsel Tahun 2011

BIDANG PERINGKAT NAMA PEMENANG UNIVERSITAS
Matematika 1 Putri Handayani FMIPA UNSRI
2 Hari Gunawan FMIPA UNSRI
3 Clara Alverina FMIPA UNSRI
Fisika 1 Muhammad Nur FMIPA UNSRI
2 Lidia P.S FMIPA UNSRI
3 Anggun Nirwana FMIPA UNSRI
Kimia 1 Dion Monorigso FMIPA UNSRI
2 Frengky FMIPA UNSRI
3 Iis Trioni FMIPA UNSRI
Biologi 1 Lathifah Alfi Fakultas Kedokteran UNSRI
2 Rizki Andini Fakultas Kedokteran UNSRI
3 Galih Susanto FKIP Biologi UNSRI